Hati adalah organ dalam tubuh manusia yang bertugas membuang racun. Terkadang, hati dapat mengalami peradangan sehingga menyebabkan timbulnya jaringan parut dan kerusakan parah yang dikenal dengan istilah sirosis.
Meskipun organ hati merupakan organ yang dapat menyembuhkan diri sendiri, namun kerusakan hati yang parah dapat menyebabkan penyakit hati tahap akhir, kanker hati dan gagal hati. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan sirosis adalah hepatitis C. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Apa Itu Hepatitis C?
Hepatitis pada dasarnya adalah kondisi peradangan pada hati. Hepatitis C merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C.
Jenis infeksi ini dapat menular melalui darah seperti transfusi darah atau penggunaan jarum suntik secara berasama-sama. Hepatitis C juga dapat menular melalui hubungan seks yang dilakukan tanpa menggunakan kondom.
Pada hepatitis C, sering kali pasien tidak menunjukkan gejala khusus. Gejala baru akan muncul ketika hati sudah mengalami kerusakan parah. Bila hepatitis C tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat berkembang semakin serius dan menyebabkan kerusakan hati yang parah.
Hepatitis C Menyebabkan Sirosis Hati
Dilansir dari Medical News Today, hepatitis C merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami sirosis atau kerusakan hati. Hal ini disebabkan oleh paparan virus hepatitis C yang menyebabkan kerusakan hati.
Sayangnya, hepatitis C sering kali tidak menunjukkan gejala. Banyak orang tidak menyadari bahwa ia sedang mengidap hepatitis C sehingga penyakit tersebut tidak mendapat penanganan yang tepat.
Banyak orang mengalami infeksi kronis akibat hepatitis C sejak terinfeksi pertama kali. Infeksi hepatitis C kronis secara perlahan dapat menyebabkan peradangan dan menyebabkan kerusakan organ hati. Dilansir dari Healthline, kondisi ini bahkan dapat tidak terdeteksi selama 20-30 tahun.
Ketika terinfeksi virus hepatitis C pertama kali, seseorang dapat menunjukkan gejala ringan lalu tubuh akan melawan virus tersebut dengan baik. Namun pada beberapa orang, infeksi ini terus berlanjut hingga menyebabkan infeksi kronis.
Infeksi ini menyebabkan tubuh membentuk jaringan parut (fibrosis), lalu secara perlahan jaringan parut ini membentuk sirosis. Sirosis ini menghambat aliran darah ke hati sehingga kerja hati menjadi tidak optimal. Apabila kondisi ini tidak ditangani segera, pengidap sirosis akan berisiko mengalami kerusakan hati yang parah hingga mengalami gagal hati.
Penyebab Sirosis Hati Selain Hepatitis C
Selain hepatitis C, ada beberapa kondisi lainnya yang dapat memperparah terjadinya sirosis hati, di antaranya:
- Kebiasaan sering minum minuman beralkohol
- Mengalami perlemakan hati non-alkoholik
- Memiliki riwayat hepatitis sebelumnya
- Pernah mengonsumsi obat penekan daya tahan tubuh
- Mengalami diabetes tipe 2
Apabila Anda mengalami kondisi di atas, maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahuii kondisi kesehatan organ hati Anda.
Penanganan Sirosis Hati dan Hepatitis C
Bagi pasien yang memiliki hepatitis C dan sirosis hati, dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter mengenai upaya pencegahan kerusakan hati di masa mendatang.
Dokter dapat merekomendasikan obat-obatan antivirus untuk melawan virus penyebab hepatitis. Apabila kondisi sudah parah, dokter juga dapat merekomendasikan transplantasi hati.
Selain memberi obat-obatan, dokter juga akan menyarankan pasien untuk menjaga kesehatan hati dengan rutin berolahraga, makan makanan sehat dan berhenti mengonsumsi alkohol.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina